ARTIKEL

2. Petunjuk Teknis : Bursa Kerja Khusus

3. KOLABORASI Dunia Industri dengan Pendidikan (SMK)

(diilustrasikan dari milis dikmenjur oleh : Ki.Ruky Dwinarputra)
Kondisi real : economic growth <> 
sdm dalam posisi bargaining yang lemah.
· lulusan smk semakin tumpah ruah ke pasar
· ada mata rantai yang putus, antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
· pekerjaan yang tadinya diduduki oleh S1 teknik, kini bisa diduduki oleh lulusan smk dengan gaji lebih rendah
· industri pendidikan menginginkan bayaran (anaknya minta uang saku, gaji)
· pihak industri seperti kurang perhatian terhadap pendidikan, mereka sepertinya ada cara sendiri untuk mengatasi masalah SDMnya. Beberapa industri yang besar sampai bernilai puluhan juta dollar asetnya, tidak merasa perlu ke pendidikan, sebab tahu itu menghabiskan waktu.)
Dalam kondisi ini Institusi Pendidikan khususnya Pendidikan Kejuruan sudah selayaknya lebih proaktif untuk mendekatkan diri dengan Dunia Kerja, dengan cara :
  1. Pengembangan Kurikulum yang Berorientasi Dunia Kerja;
  2. SDM Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang dimiliki oleh Institusi Pendidikan harus dapat memiliki kompetensi pengembangan kerjasama;
  3. Kompetensi Keahlian dan jumlah siswa yang didik harus disesuaikan dengan kebutuhan Dunia Kerja.
  4. Kepedulian Beberapa Dunia Kerja (yang sudah bekerjasama) terhadap Kualitas Proses Belajar dan tamatan dari Institusi Pendidikan menjadi suatu asset (peluang) besar bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan lebih jauh bentuk kerjasamanya.
Dunia Kerja diminta dukungan penuhnya untuk melihat dan memberi masukan agar :
  1. Proses Belajar-mengajar di institusi pendidikan tetap Berorientasi Dunia Kerja
Contoh : mengenai bagaimana kurikulum di insitutsi pendidikan agar berorientasi dunia kerja, membantu dalam memenuhi kesulitan sarana prasarana pembelajaran sesuai dengan kemampuan masing-masing tentunya, menyediakan staf khusus yang memantau pelaksanaan prakerin, mensertifikasi dan menempatkan kerja atau membantu membukakan lapangan kerja baru serta hal lainnya, agar tamatannya yang baik akan berkontribusi langsung kepada Dunia Kerja.
  1. Otoritas (Kementrian dan inas) Pendidikan dan Ketenagakerjaan yang punya peranan dalam membuat kebijakan dan mengatur proses yang terjadi akan "sangat bijak" jika dapat meramu kebijakan yang dapat menyatukan Kebutuhan Dunia Kerja, Keinginan dan Kebutuhan Institusi Pendidikan ke dalam suatu iklim yang kondusif bagi keduanya sehingga nantinya luaran institusi pendidikan terserap dan memenuhi kebutuhan dunia kerja.
  2. Peningkatan peran serta Asosiasi sebagai jembatan antara dunia pendidikan dengan user.
berjuta harapan (ditumpukan) berpacu dengan waktu, memperjuangkan cita-citanya,
terkesan saling labrak - saling sikut,
karena memperebutkan ruang (baca : pekerjaan)
karena pendidikannya, mereka berada pada posisi yang tidak dianggap kompeten.
saatnya untuk saling mengisi dan mengembangkan. Saling meluruskan
bagaimana seharusnya institusi pendidikan menyiapkan tamatan yang berkualitas,
sesuai dengan kebutuhan dan dapat terserap
Salam Pendidikan Nasional
Pendidikan Tepat Guna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar